Kadisbun Oki Aris Panani. S.P. ,M.Si. Program Pemberdayaan Masyarakat adanya MPA Dan DMPA.
Kayuagung.Oki.Sumdel—Pemberdayaan masyarakat dikedepankan pemerintah Kabupaten OKI dalam pola pencegahan kebakaran hutan, lahan dan kebun diwilayah yang didominasi gambut ini.
Bupati OKI, Iskandar, SE mengajak peran serta pemegang konsesi lahan perkebunan diwilayahnya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan melalui pemberdayaan.
"Penyebab kebakaran hutan dan lahan 99 persen adalah perbuatan manusia. Pendekatan terhadap warga pembakar perlu menjadi perhatian semua pihak," katanya saat memimpin apel siaga pengendalian kebakaran hutan kebun dan lahan di Desa Sumber Hidup Kecamatan Pedamaran Timur (Petir) Kabupaten OKI, Kamis (1/8/2019).
Iskandar mengungkap penguatan peran pengusaha perkebunan dan masyarakat penting untuk pencegahan karhutbunlah mengingat Iahan perkebunan baik milik masyarakat maupun yang dikelola swasta rawan terjadi kebakaran.
“Siaga Karhutlah kita mulai dari simpul terkecil. Brigade perkebunan, Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) hingga pemerintahan dan masyarakat desa, mesti terus didorong agar masing-masing mengoptimalkan perannya” Ungkap Iskandar.
Dia juga ingin setiap desa yang rawan karhutlah memiliki Kelompok Tani Peduli Api (KTPA).
“Setiap wilayah rawan harus memiliki KTPA, agar masyarakatnya siaga juga berdaya” ungkapnya.
Ubah Paradigma Bakar Lahan
Koordinator GM PT Sampoerna Agro, Eldi Nuzan, menuturkan, sejak 2016 Sampoerna Agro telah membina 21 Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang tersebar di 6 kecamatan.
Peran KTPA menurut dia tidak sebatas patroli dan pemadaman kebakaran, juga mengarah pada daya dukungpemberdayaan.
“Peran pemberdayaan kita kuatkan dalam membina KTPA bukan hanya patroli penanggulangan kebakaran namun namun juga kelembagaannya agar mereka produktif, serta menjadi alternatif sumber penghidupan” Ungkap Eldy
Secara bertahap tambahnya setiap KTPA binaan perusahaan sudah banyak yang berhasil “termasuk tidak ada Iagi oknum masyarakat yang secara sengaja atau lalai mengakibatkan kebakaran,” imbuhnya.
Dia mengatakan strategi pencegahan di antaranya dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan masyarakat.
Model Pemberdayaan
Selain KTPA, menurut Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten OKI, Aris Panani, model pemberdayaan masyarakat di Ogan Komering Ilir melalui program Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Desa Makmur Peduli Api (DPMPA).
MPA jelasnya perusahaan bersama dengan kelompok masyarakat melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan karhutla.
Sementara, melalui program DMPA perusahaan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Hingga tahun 2019, perusahaan telah memiliki 448 anggota MPA di Kabupaten OKI. Prinsipnya dari masyarakat untuk masyarakat,” katanya.
DMPA dilaksanakan oleh pemegang konsesi kehutanan. Diantaranya group Sinarmas.
DMPA menurut dia menyasar desa yang berada dalam radius 5 kilometer dari wilayah konsesi perusahaan, juga desa yang seringkali dilintasi perusahaan dalam aktivitas bisnisnya.
Program yang dilaksanakan tambahnya disesuaikan dengan mata pencarian utama masyarakat setempat.
Sementara, untuk kegiatan industri rumahan, perusahaan umumnya membantu kegiatan produksi dan kegiatan pemasaran.
Hingga akhir 2018 lalu, program DMPA di Kabupaten OKI telah memberikan pendampingan terhadap 27 desa dengan target tambahan 14 desa hingga akhir tahun 2019.
[Agus/Rlis]
Tidak ada komentar