Diduga Alami Keterbelakangan Mental, Warga Ngulak jadi Korban Kebakaran
www.betitatorNg.com--MUBA, SentralPost – Warga Kelurahan Ngulak, kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin Minggu, (26/5) mendadak menjadi gempar. Pasalnya, salah satu rumah warga
di Jalan Kabupaten RT. 08 RW. 03 Kel. Ngulak Kec. Sanga Desa nyaris ludes dilalap si jago merah. Bahkan, salah seorang penghuninya
bernama Ferdi berusia 12 Tahun dan Parasami Umur 7 Tahun mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan menyebutkan, Saat kejadian kedua korban sedang ditinggal oleh Ibunya bernama Fatmawati yang bekerja sebagai buruh tanam padi padi. Dugaan sementara kejadian yang membuat kerugian senilai jutaan rupiah bagi Keluarga yang Masuk sebagai penerima manfaat Program Kelurga Harapan ( PKH) itu terjadi akibat korban Ferdi yang memainkan korek api.
Beruntung kebakaran itu tidak sempat meluas berkat kesigapan aparat pemadam kebakaran yang langsung mendatangi lokasi dan melakukan pemadaman, sehingga api tak sampai menghanguskan badan rumah, hanya saja sejumlah isi rumah ludes dilalap api.
Kepala pos pemadar kebakaran, Aidil Fitri, SE. Kepada wartawan menjelaskan, bahwa saat kejadian kebakaran itu pihaknya menerjunkan 4 orang personil kebakaran ke TKP. “Mendapat informasi petugas kita langsung ke TKP dan membantu memadamkan api. Bersyukur api masih kecil dan hanya menghanguskan isi rumah saja. Dan belum memakan konstruksi rumah,” katanya.
Lebih lanjut dirinya berharap agar masyarakat lebih meningkatkan kewasapadaan terhadap bahaya kebakaran. “Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih hati-hati dan wasapada terhadap bahaya kebakaran. Apalagi sekarang bulan suci ramahan, jangan sampai terjadi kelalaian, ibu-ibu lupa mematikan kompor sehabis memasak habis sahur,” imbaunya.
Sementara itu, Camat Sanga Desa Suganda. A. P. Msi melalui Lurah kelurahan Ngulak, Rusmin Nuryadin, SH.MH menjelaskan, kejadian diduga berawal dari korek api yang dimainkan oleh Kedua korban. Kedua korban tersebut mengalami keterbelakagan mental.
Menurutnya, saat kejadian korban ditinggalkan oleh ibunya yang sedang bekerja menanam padi di sawah warga, sebagai buruh upah tanam korban adalah tergolong warga tidak mampu dan merupakan salah satu warga penerima bantuan dari pemerintah yaitu penerima PKH.
“Kejadian ini hendaknya dapat menjadi pelajaran bagi warga agar berhati-hati dalam meninggalakan anak di rumah, karena itu saya menghimbau kepada masyarakat, agar lebih hati-hati ketika meninggalkan anak di rumah ketika bekerja. Perlu pengawasan yang lebih teliti,” jelasnya.
Selain itu, dia juga berharap agar warga terus meningkatkan kepedulian diantara para tetangga. Saling memperhatikan, bila ada salah satu anak tetangga yang ditinggalkan bekerja. Ya. Tolong juga ikut diawasi oleh tetangga yangn lainya,” tambahnya. (ags)
Tidak ada komentar